Pada hari Kamis, 23 Oktober 2014
(08.00-12.00 WIB) Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang
menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Mata Kuliah Analisis Struktur 2014.
Tema kegiatan lokakarya ini adalah “Rethinking aspects of theory and tradition in Structural Analysis”.
Kegiatan ini diikuti 26 dosen dan 152
mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro,
Universitas Pandanaran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang,
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas PGRI Semarang,
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Tidar Magelang,
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dan Undaris Ungaran. Pidato
sambutan lokakarya oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil Drs. Sucipto, MT. dan
pembukaan acara oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik
Drs. Djoko Adi Widodo, MT.
Lokakarya ini mengangkat permasalahan gap antara penguasaan Analisis Struktur lulusan fresh graduated
S1 Teknik Sipil dengan tuntutan dunia kerja. Sarjana S1 Teknik Sipil
tidak boleh lagi bangga menganggap dapat menguasi software program
analisis struktur itu sebagai kelebihan namun sudah menjadi standar
kompetensi yang harus dipenuhi.
Narasumber yang hadir adalah Dr. Ir. Sri Tudjono, MS
(Praktisi dan Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro) Semarang dan
Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, MT (Praktisi dan Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan, Tangerang). Moderator lokakarya Endah Kanti Pangestuti, ST, MT
(Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang).
“Sebagai pengguna, kita harus bisa
memahami makna keluaran, bisa memahami perilaku struktur yang dianalisis
dan yang sangat penting bisa memastikan kebenaran dari keluaran yang
dihasilkan. Pengisian gap antara penguasaan Analisis Struktur lulusan
S1 dengan tuntutan dunia kerja bisa diatasi dengan kegiatan pembelajaran
ektrakulikuler tentang software yang sudah beredar di pasaran,
pengadaan internal training pengembangan profesi oleh pengguna lulusan,
serta belajar mandiri”.
Dr. Ir. Sri Tudjono, MS
“Keberadaan komputer dan software Analisis Struktur ternyata
tidak secara otomatis menyelsaikan permasalahan di bidang perencanaan
rekayasa, karena hasilnya tergantung siapa pemakainya. Adapun proses
pembelajaran mata kuliah Analisa Struktur klasik adalah dalam rangka
meningkatkan kompetensi insinyur. Seorang insinyur yang menguasai ilmu
analisa struktur klasik (manual) atau modern (komputer) harus mempunyai
kompetensi memprediksi perilaku struktur yang merupakan dasar pemahaman
secara lengkap. Sehingga ketika dapat dihasilkan hasil prediksi yang
saling mendukung, maka tetunya hasilnya lebih dapat dipercaya dalam
memastikan bahwa perilaku struktur yang dimaksud mendekati kondisi yang
sebenarnya. Setiap materi pembelajaran analisa struktur baik yang klasik
maupun modern jangan ditunjukan untuk mendapat hasil perhitungan
struktur yang cepat dan tepat saja, akan tetapi harus berorentasi pada
pemahaman akan perilaku struktur tersebut. Sehingga proses penggabungan
keduanya untuk kesuksesan proses pembelajaran tentunya tidak menimbulkan
kekuatiran buruk tetapi akan terjadi sinergi antara keduanya”.
Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, MT
Peserta dari dosen sangat antusias
mengikuti kegiatan lokakarya ini dan hingga acara berakhir peserta masih
ingin terus bertanya kepada kedua narasumber yang memang pakar di
bidang Analisis Struktur.
erimakasih kepada 26 mahasiswa S1 Teknik Sipil UNNES yang tergabung
dalam Civil Engineering Research Club yang telah mempersiapkan acara ini
disela kesibukannya menyelesaikan tugas besar dan ujian tengah
semester. Terimakasih juga diberikan kepada Cremonakustik yang telah membuat kegiatan ini semakin hidup dengan iringan musik akustiknya.
Sumber:http://filebambangdewasa.wordpress.com