BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam suatu pengelolaan sumber daya
air dengan perancangan bangunan air diperlukan suatu informasi yang menunjukan
jumlah air yang akan masuk ke bangunan tersebut dalam satuan waktu yang dikenal
sebagai debit aliran.Informasi mengenai besarnya debit aliran sungai membantu
dalam merancang bangunan dengan memperhatikan besarnya debit puncak ( banjir)
yang diperlukan untuk perancangan bangunan pengendalian banjir dan juga dilihat
dari data debit minimum yang diperlukan untuk pemanfaatan air terutama pada
musim kemarau.Sehingga dengan adanya data debit tersebut pengendalian air baik
dalam keadaan berlebih atau kurang sudah dapat diperhitungkan sebagai usaha
untuk mengurangi dampak banjir pada saat debit maksimum dan kekeringan atau
defisit air pada saat musim kemarau panjang.Oleh karena itu, dalam praktikum
ini belajar melakukan pengukuran debit sungai untuk mendapatkan informasi
besarnya air yang mengalir pada suatu sungai pada saat waktu tertentu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengukur debit aliran sungai di Cikuda dengan metode apung dan current
meter.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Debit
Aliran
Debit aliran adalah laju air ( dalam
bentuk volume air ) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu.Dalam system SI besarnya debti dinyatakan dalam satuan meter kubik per
detik ( m3/dt).Sedangkan dalam laporan-laporan teknis, debit aliran
biasanya ditunjukan dalam bentuk hidrograf aliran.Hidrograf aliranadalah suatu
perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang
berlangsung dalam suatu DAS oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS dan / atau
adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim local.
2.2
Pengukuran Debit
Teknik pengukuran debit aliran langsung
di lapangan pada dasarnya dapat dilakukan melalui empat katagori ( Gordon et
al., 1992):
1. Pengukuran volume air sungai
2. Pengukuran debiut dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan
luas penampang melintang sungai.
3. Pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia ( pewarna) yang
dialirkan dalam aliran sungai (substance
tracing method).
4. Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukuran debit seperti weir (
aliran air lambat) atau flume (
aliran cepat).
Pada katagori pengukuran debit yang kedua, yaitu
pengukuran debit dengan bantuan alat ukur current
meter atau sering dikenal sebagai pengukuran debit melalui pendekatan velocity-area method yang paling banyak
digunakan dan berlaku untuk kebanyakan aliran sungai. Current meter berupa alat yang berbentuk propeller dihubungkan
dengan kotak pencatat ( monitor yang akan mencatat jumlah putaran selama
propeller tersebut berada dalam air) kemudian dimasukan ke dalam sungai yang
akan diukur kecepatan alirannya.Bagian ekor alat tersebut yang berbentuk
seperti sirip akan berputar karena gerakan lairan air sunagi.Kecepatan lairan
air akan ditentukan dengan jumlah putaran per detik yang kemudian dihitung akan
disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata aliran air selama selang waktu
tetentu..Pengukuran dilakukan dengan membagi kedalaman sungai menjadi beberapa
bagian dengan leber permukaan yang berbeda.Kecepatan aliran sungai pada setiap
bagian diukur sesuai dengan kedalaman.
Klik di sini untuk unduh selengkapnya.
0 comments:
Post a Comment