Jepara (05/08/2014)-Tak
pernah terbayangkan jika orang tua kita nanti meninggalkan kita untuk
selamanya, orang yang begitu kita cinta, orang yang begitu mencintai kita,
orang yang selalu membela kita, mengasihi kita, orang yang telah membesarkan
kita dan orang yang sangat berjasa di kehidupan kita. Apalagi Ibu yang telah
melahirkan kita, orang yang lebih tinggi derajatnya tiga tingkatan di
bandingkan Ayah, namun apalah yang bisa kita lakukan, dengan menangis orang
yang sudah meninggal tidak akan bangun kembali, karena Allah telah mengambil
haknya, Dialah yang memiliki semua yang ada di langit dan di bumi.
Wujud berbakti kepada
orang tua yang dilakukan oleh pemuda-pemudi yang mengatasnamakan kelompok diskusi
Sobat Doa Restu Ibu atau yang lebih dikenal Rewo yaitu ingin mewujudkan cita-cita dan
harapan yang diinginkan kedua orang tuanya. Mereka adalah Muhammad Hamzah
Fansuri, Muhammad Fadhil Wasi Pradipta, Muhammad Amin Nurohman, Haris Handika,
Devi Anantanur, Emilia Fitri Annisa, Kiki Amalia Rachmawati, dan Frandhita
Seftania.
Mereka mempunyai
idealisme bahwa orang tua adalah wakil Allah SWT dalam hidup kita. Melalui
merekalah kita bisa hidup sampai saat ini. Kebaikan mereka dalam hidup kita
tidak terhitung banyaknya. Rawatlah mereka sebagaimana kita dirawat ketika kita
masih anak-anak.
Dengan idealisme itu kelompok
diskusi Sobat Doa Restu Ibu ingin berbakti kepada orang tua. Islam
menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sebuah kewajiban yang sangat
besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika
ditanya tentang amal-amal saleh yang paling tinggi dan mulia,“Shalat tepat
pada waktunya … berbuat baik kepada kedua orang tua
… jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bertepatan dengan tujuh hari meninggalnya
Almarhumah Ibunda Kiki Amalia Rachmawati kelompok
diskusi Sobat Doa Restu Ibu mengikuti tahlil beserta doa, mereka menjadikan ini tidak
hanya sebagai ceremony tetapi, bentuk
berbakti kepada orang tua. Semoga Almarhumah Ibunda Kiki Amalia ditempatkan
disisi Allah SWT. Amin.
Puisi
Doa Untuk Ibu : Kepergianmu Ibu
Tak kuasa ku menahan
semua ini
Tak percaya untuk ku
melihat ini
Apakah benar itu
dirimu ibu
Terdiam membisu tanpa
bersua
Terbaring
ditengah-tengah kerumunan
Lantunan ayat-ayat
Allah terdengar
Mengiringi sedihnya
hati ini
Kau hanya diam tak
bergerak
Menangis,, itulah
yang ku bisa
Berontak tak kan
mengubah semua
Ikhlaslah yang harus
ku pelajari
Karena itu bisa
membuatmu tenang
0 comments:
Post a Comment