Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah universitas konservasi. Konservasi memang telah menjadi visi kami. Lengkapnya, universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera. Kampus utamanya berada di Sekaran, Gunungpati. Dan kampus lainnya Kelud, Bendan, Pegandan, Karanganyar, dan Tegal.

Embung Universitas Negeri Semarang

Unnes mempunyai 60 program studi untuk sarjana (S1) dan 12 program studi untuk diploma (D3). Unnes juga membuka sejumlah program studi pada jenjang magister (S2) dan program doktor (S3). Di universitas ini dibuka pula pendidikan profesi dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Visi, Misi dan Tujuan

Menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020.

Tentang Unnes

Universitas Negeri Semarang (Unnes) didirikan sebagai sebuah ikhtiar bangsa Indonesia untuk berperan dan terlibat secara aktif dalam pengembangan pengetahuan ilmu, teknologi, seni, dan olahraga.

Unnes Koservasi

Badan Pengembang Konservasi UNNES mempunya 8 pilar konservasi yang terdiri dari: Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal, Biodiversitas, Energi Bersih, Seni Budaya, Kaderisasi Konservasi, Kebijakan Nir Kertas, Pengolahan Limbah.

Jangan mengeluh masalahmu. Jika kamu merasa bebanmu lebih BERAT daripada yg lain, itu karena Tuhan melihatmu lebih KUAT daripada yang lain. Jangan berpikir kamu JATUH karena masalah yg diberikan Tuhan, karena sebenarnya Tuhan hanya menginginkanmu belajar BERDIRI. Seberat apapun masalah yg sedang menimpamu, tetaplah bersabar dan ikhlas. Hadapi dengan penuh tanggung jawab, pertolongan Tuhan pasti datang. Jangan pernah terpuruk karena suatu masalah. Bersabar dan berdoalah, percaya, tak ada masalah yang terlalu besar bagi Tuhan. Masalah adalah cara Tuhan tuk membuatmu dewasa, jangan lari darinya tapi hadapilah. Hanya mereka yg membuatmu bijaksana.

Translate

Tuesday 21 May 2013

Memupuk Percaya Diri Di Lomba Kuda-Kuda Nasional V UGM 2013



Pada tanggal 19-21 Mei 2013 merupakan acara dari Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) UGM yaitu acara yang diselenggarakan untuk menambahkan ilmu dan motivasi dari mahasiswa dari Teknik Sipil diseluruh Indonesia. Acara ini merupakan acara yang rutin dilaksanakan KMTS UGM setiap tahunnya dah tahun adalah tahun kelima. Dalam acara ini mandapatkan antusias yang luar biasa dari universitas diseluruh Indonesia. Serangkaian acara tersebut terdiri dari Seminar Nasional, Eco House, Bedah Buku, dan Lomba Kuda-Kuda. Acara yang ditunggu-tunggu yaitu lomba kuda-kuda karena merupakan menarungkan harga diri universitas yang akan melombakan materi yang diberikan di kampus dan terapkan untuk lomba. Lomba kuda-kuda mempunyai ketentuan yaitu kuda-kuda terbentuk dari kayu, bentuknya merupakan segitiga tidak simetris, dan tidak boleh memakai paku, dan lem. Hanya boleh memakai kayu atau bambu untuk mengganti paku sebagai pasak.
Cara penilaiannya pun mempunyai kriteria tersendiri yaitu dengan beban perkiraan itu harus sesuai bila tidak sesuai akan dikurangi. Dengan ketentuan bila melebihi beban perkiraan akan diminus 10 dan kurang dari beban yang diperkiraan akan diminus 15. Jadi, harus diperkirakan dalam mengitung pembebanan dengan cara menggunakan SAP. Tidak kalah penting dari itu penilaian juga berdasarkan kecepatan pengerjaannya, diberikan waktu empat jam untuk menyelesaikan pembutan kuda-kuda tersebut. Semakin cepat pembuatanya maka semakin tinggi nilainya. Dan terakhir untuk kriteria penilaian adalah dengan berat jenis bahan yang digunakan, toleransi 0,6 untuk berat jenisnya. Untuk lebih paham penilaiannya untuk pembebanan yaitu diumpamakan beban 300 kg, dan beban sebernarnya adalah 340 kg, maka kelebihan pembebanan. Maka beban yang lebih adalah 40 kg. Dengan rumus yaitu 110-beban yang melebihi. Jadi, penilaianya yaitu 110-40=70. Jadi nilai dari pembebanan tersebut adalah 70.
Banyak hal yang harus diperhitungkan untuk lomba kuda-kuda tesebut, dari persiapan, dan pelaksanaan. Tapi, kadang-kadang apa yang dipersiapkan dan dilaksanakan  berbeda. Faktor rasa gugup dan percaya diri sebagai petarung biasanya hilang bila bertemu dengan saingan yang di atas dan biasanya minder terlebih dahulu.
Ada 15 peserta dalam perlombaan ini, dan semua mempunyai kesempatan untuk bisa menjadi sebagai pemenang. Jadi, percaya diri sebagai petarung dalam perlombaan harus tertanam, berlatih dan terus berlatih harus diterapkan, dan tidak lupa untuk berdoa untuk kelancaran dalam perlombaan.
Mungkin delegasi yang dikirimkan Unnes harus terus berlatih dan harus mempunyai rasa percaya diri agar dalam perlombaan tidak gugup dan bisa mengatur waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Tahun depan harus lebih baik dari tahun sebelumnya merupakan pepatah yang tepat untuk delegasi Unnes, mahasiswa Unnes harus terus belajar. Berbeda jauh memang atmosfir di Unnes dan UGM dari segi mahasiswanya, untuk mahasiswa UGM itu mempunyai percaya diri dan tekad agar bisa mewujudkan apa yang dikejar dengan usaha yang nyata. Mungkin Unnes butuh berlatih dari mahasiswa UGM. Tapi, Unnes pasti bisa menjadi juara. Amin.

Rancang Kuda-kuda dari UNSRI

Rancang Kuda-kuda dari ITS

Rancang Kuda-kuda dari UNY

Rancang Kuda-kuda dari POLBAN-JJ 06

Rancang Kuda-kuda dari Unnes

Rancang Kuda-kuda dari UI

Rancang Kuda-kuda dari UNRAM


Rancang Kuda-kuda dari ST Inten Bandung

Rancang Kuda-kuda dari POLBAN

Rancang Kuda-kuda dari Maranatha
 
Rancang Kuda-kuda dari UGM

Rancang Kuda-kuda dari UNS

Percobaan Pembebanan


Perancang Kuda-kuda dari UGM





Monday 20 May 2013

Asyiknya Kunjungan Kerja Ke IKIP PGRI Semarang dan Bank Mandiri


Pada tanggal 10 Mei 2013 merupakan hari dimana mahasiswa Teknik Sipil, S1 Unnes menampilkan wujudnya untuk mengembangkan ilmu yang tidak hanya diambil dari kampus saja. Tetapi menempa ilmu dari lingkungan untuk memastikan dan mempratikkan ilmu yang berada di kampus dan diterapkan di lingkungan. Sangatlah bagus untuk melakukan hal yang dianggap tabu oleh mahasiswa Teknik Sipil Unnes. Tapi, dengan tekad untuk mecerdaskan diri sendiri dan untuk mencari pengalaman dilakukanlah kunjungan di IKIP PGRI dan Bank Mandiri. Pertama di IKIP PGRI yang sedang membangun gedung Balairung, pembangunan tersebut tidak memakai jasa kontraktor seperti biasanya melaikan menggunakan jasa swakelola yaitu gabungan orang-orang sipil yang dipunyai oleh pegurus IKIP PGRI. Podasi tersebut menggunakan tiang pancang dengan dimensi 25x25, tiang pancang tersebut menggunakan mutu K500, kolom dan balok menggunakan mutu K300. Proyek tersebut menelan biaya sebesar 9 Milyar dalam waktu 6 bulan harus selesai, yaitu dimulai bulan April sampai September. Sekarang baru proses pengecoran pilkab. Luas tanah yang bangunan adalah 1500 m2, lantai satu digunakan untuk parkir mobil, lantai dua digunakan untuk parkir sepeda motor, dan lantai ketiga digunakan untuk ruang aula, serta kegiatan serbaguna. Tercatat ada 100 pekerja, dan semua pekerja telah mendapatkan asuransi. Untuk pra pelaksanaan pembangunan membutukan waktu enam bulan untuk pengecekan, dan persiapan. Proyek ini menggunakan lelang tertutup, dan telah medapatkan IMB yaitu Izin Mendirikan Bangunan. Untuk masa treatmen bangunan ini membutuhkan waktu enam bulan. Dalam proyek ini harus menuntut pekerjaan yang cepat, cermat, ketelitian, dan tidak menggangu lingkungan sekitar mengingat kawasan tersebut adalah kawasan kuliah, dan padat penduduk. Proyek dilaksanakan oleh perencana, pengawas, dan pelaksana.
Kunjungan yang kedua yaitu ke proyek Bank Mandiri yang berada di jalan Ahmad Yani. Di proyek ini menggunakan tiang pancang miniple dengan dimensi 25x25 dengan kedalaman 31 meter. Yang tiap tiang pancang menahan beban 8 Ton. Tiang pancang tersebut menggunakan mutu K400. Terdapat 140 titik yang tertanam di proyek tersebut. Di proyek ini akan dibangun lima lantai dalam waktu dua belas bulan dan masa treatmen enam bulan. Luas bangunan tersebut yaitu 21 meter x 25 meter, dan luas tanahnya adalah 30 meter x 49 meter. Bangunan ini digadang-gadang bisa menahan gempa 7 Skala Richter. Dana keseluruhan untuk membangun proyek ini menelan biaya 9 Milyar. Berbeda dengan IKIP PGRI yang pelaksanaan pembangunan secara swakelola, di proyek Bank mandiri yang melaksanakan dari PT. Duta Karunia Artha Pratama. Di proyek ini ada 20 tenaga kerja, dan di proyek ini menggunakan sumur artetis dengan kedalam 100 meter.
Semoga dengan adannya kunjungan ini bisa menambah wawasan dan pengalaman untuk mahasiswa, serta bisa menerapkan ilmu yang didapat dari kampus kemudian terapkan di lingkungan masyarakat. Tidak lupa juga semoga proyek yang sedang dilaksanakan lancar, selamat, tepat waktu, dan tidak ada gangguan dalam pelaksanaan proyek tersebut. Amin.


Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Desain Balairung IKIP PGRI Semarang

Besi Pada Proyek Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Penjelasan Proyek Balairung IKIP PGRI Semarang

IMB Proyek Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Pengerjaan Pondasi Balairung IKIP PGRI Semarang

Sambungan Tiang Pancang Proyek Balairung IKIP PGRI Semarang
Kunjungan Kerja Di Proyek Balairung IKIP PGRI Semarang

Pembuatan Water Tank Bank Mandiri

Pengerjaan Pondasi Bank Mandiri


Pengerjaan Struktur Besi Bank Mandiri
Kunjungan Kerja Di Proyek Bank Mandiri


Gedung Insya Allah Di Unnes

Jalan-jalan di Unnes tidak ada salahnya untuk menikmati suasana Unnes yang asri dan nyaman itu. Banyak mahasiswa yang juga berkeliling untuk melepas penat dari hiruk pikuknya kesibukan yang ada di kuliah baik tugas atau kuliah. Ternyata di sepanjang perjalanan banyak hal yang membuat terkaget-kaget yaitu ada gedung yang bernamakan “Insya Allah”. Ada Lima lokasi yang bernamakan gedung Insya Allah tersebut, yaitu pertama terletak di Fakultas Teknik ada pembangunan gedung Dekanat Fakultas Teknik. Kedua ada pembangunan Dekanat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ketiga akan dibangun Kampung Budaya yang terletak di Fakultas Bahasa dan Seni. Keempat yaitu pembangunan Labolatorium Terpadu yang terletak di gerbang Unnes. Dan yang kelima yaitu pembangunan gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dari kelima gedung tersebut merupakan gedung yang belum dibangun yang mempunyai inisial gedung Insya Allah. Sebaliknya gedung yang tanpa embel-embel Insya Allah langsung dibangun seperti gedung parkir, dan gedung Fakultas Hukum. Mungkin pejabat Unnes membangun sesuai dengan prioritas yang didahulukan. Tapi, dari kelima gedung tersebut merupakan gedung yang penting dan amat segera dibangun untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Memang sulit membedakan antara prioritas dan kebijakan yang diambil oleh pejabat Unnes. Dicontohkan saja dengan gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) yang masih menumpang di Fakultas Ilmu Keolahragaan. Orang-orang heran kenapa IKM masuk dalam Fakultas Ilmu Keolahragaan?
Dosen-dosen yang ada Di Unnes juga tidak tahu dengan permasalahan tersebut dan juga mengeluhkan dengan pembangunan gedung Insya Allah tersebut. Hanya pejabat Unneslah yang tahu tentang permasalahan itu, dan hanya tersimpan rapat di hati seorang pejabat. Semoga dengan keberadaan gedung Insya Allah tersebut bisa membuka mata hati para pejabat Unnes untuk membangun gedung yang sebenarnya. Dan dengan dibangunnya gedung tersebut menambah prestasi Unnes dikancah nasional dan internasional.

Gedung Dekanat Fakultas Teknik

Gedung Dekanat Fakultas Teknik

Kampung Budaya

Kampung Budaya

Labolatorium Terpadu

Labolatorium Terpadu


Gedung Dekanat FMIPA

Gedung Dekanat FMIPA

Tanah yang Akan Dibangun Labolatorium

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...