Pada tanggal 10 Mei 2013 merupakan hari
dimana mahasiswa Teknik Sipil, S1 Unnes menampilkan wujudnya untuk
mengembangkan ilmu yang tidak hanya diambil dari kampus saja. Tetapi menempa
ilmu dari lingkungan untuk memastikan dan mempratikkan ilmu yang berada di
kampus dan diterapkan di lingkungan. Sangatlah bagus untuk melakukan hal yang
dianggap tabu oleh mahasiswa Teknik Sipil Unnes. Tapi, dengan tekad untuk
mecerdaskan diri sendiri dan untuk mencari pengalaman dilakukanlah kunjungan di
IKIP PGRI dan Bank Mandiri. Pertama di IKIP PGRI yang sedang membangun gedung
Balairung, pembangunan tersebut tidak memakai jasa kontraktor seperti biasanya
melaikan menggunakan jasa swakelola yaitu gabungan orang-orang sipil yang
dipunyai oleh pegurus IKIP PGRI. Podasi tersebut menggunakan tiang pancang
dengan dimensi 25x25, tiang pancang tersebut menggunakan mutu K500, kolom dan
balok menggunakan mutu K300. Proyek tersebut menelan biaya sebesar 9 Milyar
dalam waktu 6 bulan harus selesai, yaitu dimulai bulan April sampai September.
Sekarang baru proses pengecoran pilkab. Luas tanah yang bangunan adalah 1500 m2,
lantai satu digunakan untuk parkir mobil, lantai dua digunakan untuk
parkir sepeda motor, dan lantai ketiga digunakan untuk ruang aula, serta
kegiatan serbaguna. Tercatat ada 100 pekerja, dan semua pekerja telah
mendapatkan asuransi. Untuk pra pelaksanaan pembangunan membutukan waktu enam
bulan untuk pengecekan, dan persiapan. Proyek ini menggunakan lelang tertutup,
dan telah medapatkan IMB yaitu Izin Mendirikan Bangunan. Untuk masa treatmen bangunan ini membutuhkan waktu
enam bulan. Dalam proyek ini harus menuntut pekerjaan yang cepat, cermat,
ketelitian, dan tidak menggangu lingkungan sekitar mengingat kawasan tersebut
adalah kawasan kuliah, dan padat penduduk. Proyek dilaksanakan oleh perencana,
pengawas, dan pelaksana.
Kunjungan yang kedua yaitu ke proyek
Bank Mandiri yang berada di jalan Ahmad Yani. Di proyek ini menggunakan tiang
pancang miniple dengan dimensi 25x25 dengan kedalaman 31 meter. Yang tiap tiang
pancang menahan beban 8 Ton. Tiang pancang tersebut menggunakan mutu K400.
Terdapat 140 titik yang tertanam di proyek tersebut. Di proyek ini akan
dibangun lima lantai dalam waktu dua belas bulan dan masa treatmen enam bulan. Luas bangunan tersebut yaitu 21 meter x 25
meter, dan luas tanahnya adalah 30 meter x 49 meter. Bangunan ini
digadang-gadang bisa menahan gempa 7 Skala Richter. Dana keseluruhan untuk
membangun proyek ini menelan biaya 9 Milyar. Berbeda dengan IKIP PGRI yang
pelaksanaan pembangunan secara swakelola, di proyek Bank mandiri yang
melaksanakan dari PT. Duta Karunia Artha Pratama. Di proyek ini ada 20 tenaga
kerja, dan di proyek ini menggunakan sumur artetis dengan kedalam 100 meter.
0 comments:
Post a Comment